Kasus atlet ilegal diharapkan tak terjadi lagi pada ajang Liga Voli Indonesia (Livoli) Divisi Utama 2016. PB PBVSI sebagai penyelenggara Livoli menjamin tidak akan ada masalah terkait keabsahan pemain pada ajang yang akan berlangsung 4-11 Desember di GOR Mustika, Blora, Jawa Tengah.
Untuk itu, PB PBVSI berharap banyak 2016 bisa diakhiri dengan turnamen yang bisa memanjakan pecinta voli tanah air. Reginald Nelwan, Wakil Ketua V Bidang Kompetisi PP PBVSI menyatakan kalau sebagian besar pebola voli nasional akan turun gunung membela klub masing-masing.
Terkait masalah keabsahan pemain, Regi, sapaan karib Reginal menjelaskan bahwa sesungguhnya 13 klub peserta sudah mengetahui regulasi yang ada. "Minimal pemain yang bersangkutan harus pindah ke klub baru selama satu tahun," ujarnya.
Mengaca kejadian Aprilia Maharani salah satu setter nasional yang berpindah dari Petrokimia Gresik ke Alko Bandung tahun lalu, Regi mengaku tidak mau kecolongan lagi. "Beruntung saat itu kedua belah pihak bisa menyelesaikan secara kekeluargaan," sebutnya. Tahun ini, PB PBVSI akan menjalankan proses screening lebih maksimal.
Dalam kesempatan yang sama. Regi terus melakukan koordinasi dengan panpel lokal untuk mematangkan rencana hajat besar tersebut. Langkah nyata yang dijalankan yakni untuk masalah tiketing juga akan diterapkan di Blora.
"Infonya tiket juga sudah dipromosikan," katanya. Sebelumnya, Government Relations Vice President PGN Santiaji Gunawan mewakili sponsor utama Livoli Divisi Utama berharap antusias masyarakat Blora sepadan dengan Ungaran, Kabupaten Semarang, yang sebelumnya menjadi tuan rumah Livoli Divisi I.
"Kami masih yakin, penonton masih antusias," ujarnya. Sebagaimana diketahui, GOR Mustika di Blora cukup representatif untuk menggelar pertandingan berskala nasional. Total kapasitas GOR yakni sekitar 3000 orang.
- Baca Juga : Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Wasit Bola Voli
- Baca Juga : Macam-macam Pukulan Smash Bola Voli
- Baca Juga : Arti Kode Jari Tosser Pada Bola Voli
Sumber : jawapos.com