Surabaya Bhayangkara Samator Jumpa TNI AU di Final Livoli 2016

Surabaya Bhayangkara Samator kalahkan Mars Kota Probolinggo.
Surabaya Bhayangkara Samator melenggang ke final PGN Livoli 2016 Divisi Utama usai mengandaskan juara bertahan Mars Kota Probolinggo dengan skor 3-1 (25-21, 25-18, 24-26, 25-23), di GOR Mustika Blora, Jawa Tengah, Jumat (9/12) malam.

Pertandingan sendiri berjalan cukup ketat. Meski tampil dominan, Samator sempat kesulitan meladeni perlawanan sang juara bertahan.

Bahkan, Mars Kota sempat menjaga asa saat menang pada set ketiga dan memaksa skor menjadi 1-2. Namun, Samator akhirnya bisa mengunci kemenagan pada set keempat dan berhak lolos ke final.

Pelatih Samator, Ibarsjah Djanu Tjahyono mengaku sejatinya anak asuhnya bisa menang dengan lebih mudah, hanya cukup tiga set. Namun, Mars Kota mampu mencuri set ketiga karena Samator sedikit lengah.

"Seharusnya pertandingan berlangsung tiga set saja. Pada set ketiga itu anak-anak kepengen cepet menyelesaikan pertandingan sehingga set ketiga kita kalah. Untungnya set keempat anak-anak bisa tenang menyelesaikan pertandingan," papar Ibarsjah.

Sementara itu, Pelatih Mars Kota Probolinggo, Niko Dwi, menyadari anak asuhnya bermain di bawah standar dan justru sering melakuka kesalahan sendiri pada laga semifinal itu.

"Pemain saya jelek dalam receive dan servis. Tadinya saya berkeinginan menekan lawan dari servis. Ternyata banyak bola mati dari servis. Akhirnya susah menyusun serangan," bilangnya.

Di partai final, Samator akan menantang TNI AU, tim yang mengalahkan mereka di Pool. TNI AU lolos ke partai puncak yang akan digelar Minggu (11/12) usai menang telak atas Berlian Semarang 3-0 (25-20, 25-21, 25-18).

"Kami hari ini bermain bagus. Namun, perlawanan dari Berlian tidak seperti yang kita prediksikan sebelumnya. Terus terang saya juga bingung," ujar Pelatih TNI AU, Wilfridus Wahyu.

Sementara itu, Pelatih Berlian Semarang mengakui permainan anak asuhnya terlihat kurang bersemangat karena memang tak menargetkan final sejak awal.

"Anak-anak sudah seperti hilang semangat bertandingnya. Memang target dari manajemen inginnya hanya terhindar dari degradasi. Nah, itupun sudah dipenuhi. Jadilah permainan tidak bersemangat lagi," bilangnya. 

Sumber : jawapos.com

Related Post