Bhayangkara Samator (hitam) masih menjadi favorit juara pada Proliga 2017.(Irawan/JawaPos.com) |
Pertarungan di sektor putra kompetisi bola voli kasta teratas Indonesia, Proliga 2017, diyakini akan sengit. Juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator masih menjadi unggulan teratas, tapi lima tim lain pun siap menyengat. Psywar atau perang urat syaraf pun sudah dilontarkan masing-masing kubu jelang kick-off di Malang pada Jumat (27/1).
Tahun ini, Samator memang masih mengandalkan sebagian besar amunisi yang meraih gelar juara pada Porliga 2016. Mahfud Nurcahyadi masih memimpin deretan pemain muda bertalenta termasuki MVP Proliga 2014 dan 2016, Rendy Tamamilang serta Rivan Nurmulki.
Di barisan pemain asing, tim asuhan Ibarsjah Djanu Tjahjono ini tak lagi mengandalkan Riedel Alfonso Gonzales Toiran dan Pedro Lopez. Posisi keduanya digantikan open spiker Wilfredo Hernandez dari Republik Dominika dan quicker Valentyn Burkovskiy dari Ukraina.
Hampir semua tim putra sama-sama mengusung target juara pada Proliga 2017.(Irawan/JawaPos.com) |
"Target kami tak muluk-muluk. Kami hanya ingin menyemarakkan Proliga 2017, agar lebih ramai, lebih meriah, dan lebih gemilang. Kami hanya mau menang pada setiap pertandingan. Minimal menang 17 pertandingan lah," ujar Manajer Samator, Hadi Sampurno, merujuk kepada regulasi baru yang mengutamakan jumlah kemenangan ketimbang raihan poin dalam penentuan peringkat klasemen.
Sementara, juara dua tahun lalu, Jakarta Elektrik PLN, pun tak mau kalah. Setelah berada di urutan paling buncit pada edisi tahun lalu, Elektrik PLN seolah mendapat tamparan keras. Euforia juara Proliga 2015 yang semula masih terasa mendadak lenyap tanpa bekas. Mereka terbangun dari mimpi dan mulai melakukan perombakan besar-besaran menyambut Proliga 2017.
"Kalau Samator mau terus menang, kami hanya ingin mengalahkan mereka sebagai tim yang terkuat. Tahun lalu kami dapat pelajaran berharga, tergelincir di posisi akhir setelah tahun sebelumnya juara. Dari pelajaran itu, tahun ini kami ingin mencetak generasi muda dan semoga bisa bersaing," bilang Koordinator Tim Putra dan Putri Elektrik PLN, Bambang Sutanto.
Memang, selain Samator, lima tim lain nyaris melakukan perombakan besar terhadap susunan pemain. Tak terkecuali Jakarta BNI Taplus, yang ditinggal beberapa pemain asal TNI AU dan juga setter andalan Timnas Indonesia, Aji Maulana. Tahun ini, tim besutan Joao Eduardo de Paula mendatangkan tiga pevoli kawakan, I Nyoman Rudi Tirtana, Didi Irwadi, dan Muhammad Riviansyah. Selain itu, Dimas Saputra masih menjadi andalan di posisi open spiker.
Deretan pemain asing pun mengalami perubahan. Kali ini Eduardo merekomendasikan Igor Luri Nascimento dari Brasil, dan juga terbaru mendatangkan pemain timnas Bosnia-Herzegovina, Nenad Sormaz. "Kali ini kami menggabungkan pemain senior dan junior. Target kami hanya lebih baik dari tahun lalu," ucap perwakilan manajemen BNI Taplus, Agus Junjungan, merujuk kepada status runner-up Proliga 2016 yang ingin ditingkatkan menjadi jawara.
Ambisi untuk menjadi juara juga disuarakan kampiun Proliga 2011 dan 2013, Palembang Bank SumselBabel (PBSB). Apalagi, materi tim PBSB tahun ini banyak dihuni pemain dari jawara Livoli Divisi Utama 2016, TNI AU. Selain itu, tim asuhan Samsul Jais juga merekrut setter nasional, Aji Maulana, sebagai pengatur serangan.
"Kami pernah juara pada 2011 dan 2013. Semoga tahun ini kami bisa kembali merasakan prestasi itu. Selain bermaterikan pemain asal TNI AU dan TNI AD, kami juga mendatangkan setter dan middle blocker dari klub Mars Probolinggo. Karenanya, kami yakin juara!" tegas Samsul Jais.
Tak mau kalah, Jakarta Pertamina Energi (JPE) juga berharap bisa mencuri kesempatan menjadi yang terbaik pada gelaran tahun ini. Apalagi, serupa dengan beberapa tim lain, perombakan juga dilakukan tim yang disokong salah satu sponsor pendukung Proliga 2017 ini, baik di jajaran pelatih hingga pemain. Kami sudah siap tampil. Semoga kami bisa menghibur penonton dan memberi pengaruh positif bagi generasi muda," urai Manajer tim putra JPE, Samsudin Said.
Di antara enam tim yang siap bertarung di sektor putra, hanya tim termuda, Batam Sindo BVN yang enggan muluk menargetkan juara. Meski sempat hampir membuat kejutan pada edisi tahun lalu, tim yang sebelumnya bernama Bekasi BVN ini hanya berharap memperbaiki peringkat dengan bisa menembus final four.
Namun, dengan materi pemain yang banyak megnalami perubahan, agaknya tak mudah bagi lima tim lain untuk menyaingi kekuatan Samator untuk merebut titel keenamnya di kompetisi yang sudah bergulir sejak 2002 ini. Saking percaya dirinya, Samator bahkan menyindir aktivitas bongkar pasang skuad yang dilakukan klub lain.
"Kami punya satu rahasia yang mungkin bisa dimanfaatkan lawan. Kekuatan tim kami mudah ditebak, siapa setter, siapa quicker, open spiker, dan lainnya. Sementara itu, kami justru buta kekuatan lawan. Sekarang siapa setter, quicker, atau open spiker mereka," tandas Manajer Hadi Sampurno.
Genderang perang sudah ditabuh. Teknik, fisik, dan mental pun sudah dipersiapkan setiap tim untuk mengarungi seri perdana di GOR Ken Arok, Malang, pada 27-29 Januari. Samator akan memulai petualangan menghadapi JPE pada Sabtu (28/1), pun BNI Taplus yang akan menghadapi PBSB di hari yang sama.
Sementara, Elektrik PLN yang akan bersua BVN pada hari pertama, Jumat (27/1), mendapat jatah dua kali tampil pada seri pembuka ini. Pada Minggu (29/1), Elektrik PLN akan menantang JPE sedangkan BVN bersua PBSB. Siapa yang akan berjaya? Perjalanan masih sangat panjang. Seperti yang diutarakan Hadi Sampurno, jaminan juara diraih jika berhasil meraih 17 kemenangan pada Proliga 2017 ini. Perinciannya 10 pertandingan pada putaran pertama dan kedua, enam di babak final four, dan satu di grand final.
- Baca Juga : Tips Menjadi Seorang Tosser Yang Hebat dan Handal
- Baca Juga : Macam-macam Pukulan Smash Bola Voli
- Baca Juga : Arti Kode Jari Tosser Pada Bola Voli
- Baca Juga : 10 Spike Terbaik Bola Voli Indonesia
Sumber : jawapos.com