Bank BJB dan BNI Taplus Pantang Jadi Anak Bawang di Proliga 2017

Bandung Bank BJB Pakuan mengusung kekuatan yang tak bisa dipandang sebelah mata. (Instagram @bandungbankbjb)
Bandung Bank BJB dan Jakarta BNI Taplus tak merasa menjadi anak bawang meski statusnya pada Proliga 2017 adalah pendatang baru. Pasalnya, selain sudah pernah merasakan atmosfer Proliga pada edisi tahun-tahun sebelumnya, persiapan mereka pun tak tak berarti hanya sekadarnya. Misi yang diusung pun cukup muluk.

Bank BJB misalnya. Pada periode 2003-2006, mereka sudah berpetualang di kompetisi bola voli kasta teratas di Indonesia itu dengan nama Bandung Artdeco Bank Jabar. Prestasi pun tak main-main, jawara pada kesempatan pertama dan terakhir, yaitu 2003 dan 2006.

Tak heran jika tahun ini mereka berani mengusung target minimal menembus babak final four. Setelah 10 tahun menghilang, Bank BJB akhirnya turun gunung dengan mengusung kekuatan yang cukup tangguh. Materi tim dihuni kombinasi pemain level nasional hingga talenta muda.

Para manajer dari tim putri mengaku sudah mempersiapkan tim dengan sangat matang jelang Proliga 2017. (Irawan/JawaPos.com)
"Semua pemain dalam kondisi fit. Kami memiliki empat pemain berlabel tim nasional, ada juga pemain junior, dari Bandung Tectona, Bahana Bina Pakuan, hingga Parahyangan. Pemain dari jawara Livoli Divisi Utama tahun lalu, TNI AU, juga kami hadirkan. Dengan materi itu, semoga kami bisa tampil baik," ujar Manajer Bank BJB, Upay.

Bicara soal target, Bank BJB pun cukup berani mengusung misi memburu tiket final four dan bahkan grand final. Demi mewujudkan target itu, dua legiun asing didatangkan, Ivana Nesovic dari Serbia dan Sonja Percan dari Kroasia. "Kami menargetkan fial four dahulu, lalu final, dan baru setelah itu menjadi juara," tegasnya lagi.

Tak berbeda dengan BNI Taplus yang pernah mencicipi titel juara pada 2005 dan 2010. Sebagai tim degan persiapan paling akhir, BNI Taplus sempat terkendala dalam memilih pemain. Bagaimana tidak, hampir sebagian besar pemain berkualitas sudah direkrut tim lain. Hal yang membuat BNI Taplus sempat kesulitan mencari amunisi dalam tempo singkat.

Namun, manajemen BNI Taplus tak kehilangan ide. Mereka langsung menggelar seleksi terbuka untuk menyaring para pevoli muda berbakat dari seluruh penjuru. Melalui program seleksi bertahap, BNI Taplus mendapatkan 40 pemain yang lantas dikerucutkan menjadi 20. Sampai akhirnya, skuad BNI Taplus kini tebentuk dengan mayoritas dihuni pemain junior hasil seleksi serta tambahan beberapa senior.

Selain itu, dua legiun asing berkualitas pun diboyong, Sonja Milanovic dari Bosnia-Herzegovina dan penggawa timnas bola voli putri Kanada, Jaimie Thibeault. "Kami sadar persiapan jauh lebih singkat dari tim lain. Kami mulai membentuk tim paling belakangan. Jadi, bisa dipastikan kami pun kesulitan dalam perekrutan pemain," bilang pelatih tim putri BNI Taplus, Sukirno.

"Namun, melalui program seleksi terbuka, kami bisa mengumpulkan pemain berbakat. Ditambah beberapa pemain senior dan dua asing dari Bosnia serta Kanada, target kami tetap menjadi yang terbaik. Kondisi tim sekarang sudah sangat baik. Kami tinggal pembentukan mental karena membangun kekompakan tim putri tentu lebih sulit ketimbang putra," lanjutnya.

Dari deretan amunisi yang disiapkan, jelas Bank BJB dan BNI Taplus bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata. Tim kuat seperti Jakarta Elektrik PLN, Jakarta Pertamina Energi, Gresik Petrokimia, hingga Jakarta PGN Popsivo, harus waspada jika tak mau mendapat ganjalan dari "si anak bawang".

Bahkan bukan cuma Bank BJB dan BNI Taplus, satu tim lain, Batam Sindo BVN, pun bertekad memperbaiki performa musim lalu. Dalam debutnya pada Proliga 2016, tim yang sebelumnya bernama Bekasi BVN itu hanya menjadi lumbung poin bagi empat pesaingnya. Posisi juru kunci pun menjadi hal sangat wajar jika melihat amunisi mereka yang banyak dihuni pemain muda minim pengalaman.

Akan tetapi, tahun ini setelah berganti nama menjadi Batam Sindo BVN, target muluk diusung untuk bisa menembus final four. Tim asuhan Dadang Sudrajat ini juga sudah mendatangkan satu pemain asing asal Ukraina, Polina Liutikova, sebagai bukti keseriusan mereka untuk bisa bicara banyak pada tahun ini.

Sial bagi BVN, beberapa hari jelang kick-off Proliga 2017 di Malang pada Jumat (27/1), Polina sempat dilarikan ke UGD akibat mengalami sakit. Namun, Dadang yakin kondisi pemain andalannya itu bisa lekas pulih jelang laga perdana melawan Jakarta PGN Popsivo Polwan pada Sabtu (28/1).

"Kami ingin memperbaiki performa, syukur-syukur bisa menembus final four setelah tahun lalu hanya jadi juru kunci. Pemain kami 30 persen sama dari tahun lalu. Pemain asing kami sempat masuk UGD kaena sakit. Semoga bisa lekas sembuh dan bertanding pada laga pertama," harap Dadang.

Sumber : jawapos.com

Related Post