Kemenangan Dramatis Elektrik PLN Warnai Laga Perdana Proliga 2017

Pertandingan pembuka Proliga 2017 antara tim putri Jakarta Elektrik PLN vs Jakarta Pertamina Energi, berlangsung lima set. (Benny/Volimania)
Kompetisi bola voli Proliga 2017 langsung menyajikan pertarungan sengit pada laga perdana. Juara bertahan putri, Jakarta Elektrik PLN, mampu melakukan comeback gemilang memenangi duel melawan finalis tahun lalu, Jakarta Pertamina Energi (JPE), dengan skor 3-2 (20-25, 13-25, 25-18, 25-22, 15-11), di GOR Ken Arok, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1).

Padahal, Elektrik PLN sejatinya sempat ketinggalan 0-2 lebih dahulu dari sang rival. Mengandalkan dua pemain asing, Regan Hood Scott dan Anna Stepaniuk, JPE langsung tampil menyengat sejak awal set pertama. Berbeda dengan Elektrik PLN yang seolah terlambat panas karena baru memasang satu pemain asing, Lindsay Stalzer, karena Maria Jose Perez masih harus menyelesaikan proses administrasi.

Pada dua set pertama, Pertamina Energi mampu melesat dengan keunggulan 25-20 dan 25-13 sekaligus. Strategi yang dijalankan pelatih Risco Herlabang tampak berjalan mulus dan membuat Eleketrik PLN sulit mengembangkan permainan. 

Namun, situasi berubah pada set ketiga. Terlecut dengan ketinggalan 0-2, Aprilia Manganang dan kawan-kawan langsung bangkit. Serangan demi serangan tim asuhan pelatih Tiongkok Tian Mei ini mampu membuat Pertamina Energi gantian tertekan. Apalagi, performa April -sapaan Aprilia Manganang- mulai menanjak sejak awal set ketiga hingga mampu unggul 25-18.

Memasuki set keempat, laga semakin seru. Kedua tim saling melancarkan serangan, kejar-kejaran angka pun terjadi sepanjang set ini. Mental juara bertahan tim voli putri terlihat jelas, mampu menutup set 22-25 sekaligus menyamakan skor 2-2. 

Set kelima atau set pamungkas berlangsung ketat. Kedua tim berusaha menyudahi laga dengan keunggulan, tapi tim tuan rumah lebih unggul 11-15 sekaligus memenangi laga dengan skor 3-2.

"Set ketiga dan keempat kami menurun. Bukan karena fisik mengendur, tapi lebih kepada faktor Aprilia Manganang. Perannya di PLN sangat vital. Jika bisa membendung dia, saya yakin kami bisa 3-0," sesal Risco seusai pertandingan.

Hasil ini sekaligus kontradiksi pertemuan perdana kedua tim pada Proliga tahun lalu. Pada Seri II di GOR Tri Dharma, Gresik, Pertamina Energi sempat ketinggalan 0-2 lebih dahulu dari Elektrik PLN. Namun, secara perkasa mereka mampu membalikkan kedudukan hingga meyudahi laga dengan kemenangan 3-2.

Hasil di Malang sore ini pun tak bisa dijadikan tolok ukur kekuatan kedua tim. Tengok saja tahun lalu, setelah menang 3-2 pada putaran pertama, Pertamina Energi justru dihajar 0-3 dari lawan yang sama pada Seri V putaran kedua di Jakarta. Elektrik PLN pun kembali menang dalam pertemuan pertama babak final four Bandung dengan skor 3-2, tapi dibalas oleh PertaminaEnergi dengan skor 3-0 pada perjumpaan berikutnya di Jogjakarta.

Setelah saling balas selama putaran pertama, kedua hingga babak final four, akhirnya Elektrik PLN mampu keluar sebagai yang terbaik usai menang 3-2 (25-20, 25-18, 17-25, 19-25, 15-8) pada duel pamungkas di partai grand final di Istora Senayan. Dari pengalaman itu, Risco menyadari, kekalahan kali ini tak melantas menjadi bukti bahwa tim asuhannya lebih lemah dari Elektrik PLN.

"Kami tiidak ada beban dari faktor kekalahan di grand final tahun lalu. Perjalanan masih panjang, baru satu kali main. Kami masih baca-baca. Setelah seri di Malang, kami jadi tahu keseluruhannya dan apa yang harus dilakukan. Termasuk bagaimana membendung April," bilang Risco lagi.

Dari kubu Elektrik PLN, Asisten Pelatih Alex Bonapea tak memungkiri bahwa peran April sangat vital dalam kemenangan kali ini. Selain itu, dia pun menyoroti semangat juang para pemain hingga mampu membalikkan ketinggalan 0-2 menjadi kemenangan.

"Pertandingan sulit karena Pertamina termasuk tim kuat, bagus, dan solid. Mereka berusaha sekuat tenaga memenangi pertandingan. Alhamdulillah kami bisa mengantisipasinya. Syukurlah kami dengan modal semangat bisa memenangi pertandingan. Saya ucapkan juga terima kasih kepada April yang sudah membantu tim memenangi pertandingan," ucap Alex.

April sendiri sebagai kapten tim justru tak mau menerima pujian dari lawan dan kawan. Menurut dia, kemenangan Elektrik PLN ditentukan melalui perjuangan bersama, bukan individu. "Ini bukan karena saya, tapi lebih kepada kerja sama tim. Kami berusaha melawan meski ketinggalan dua set, dan kami yakin dengan kemampuan sendiri," sebutnya singkat.

Setelah ini, Pertamina Energi akan langsung bersua Jakarta BNI Taplus pada Sabtu (28/1). Sementara sehari setelahnya, Minggu (29/1), gantian Elektrik PLN dan BNI Taplus yang akan saling berhadapan.

Sumber : jawapos.com

Related Post