Bank BJB dan PGN Popsivo Kantongi Dua Kemenangan di Malang

Jakarta PGN Popsivo Polwan memetik kemenangan kedua, sedangkan Batam Sindo BVN kembali menderita kekalahan. (Bernardus Wijayaka/PBVSI)
Jakarta PGN Popsivo Polwan dan Bandung Bank BJB berhasil memetik kemenangan kedua pada Proliga 2017 di Malang. Pada Minggu (29/1), BJB menang telak atas Batam Sindo BVN 3-0 (25-19, 25-10, 25-10), sedangkan PGN Popsivo unggul tipis atas Gresik Petrokimia 3-2 (25-12, 17-25, 25-13, 10-25, 15-10).

Hasil ini meneruskan tren apik kedua tim yang sama-sama mengawali Proliga tahun ini dengan kemenangan. Pada Jumat (27/1), BJB mampu mengalahkan Petro dengan skor 3-1, pun PGN Popsivo yang menang 3-0 atas BVN sehari setelahnya.

Memainkan partai pembuka pada hari terakhir Seri 1 di GOR Ken Arok, Malang, Minggu (29/1), BJB memaksa BVN kembali menjadi lumbung poin. Seperti pertandingan perdana, BVN masih belum memainkan legiun asingnya asal Ukraina, Polina Liutikova.

Tak ayal, BJB yang dimotori kapten tim, Novriali Yami serta dua legiun asing, Sonja Percan dan Ivana Nesovic, leluasa mengempur BVN pada setiap setnya. BVN hanya sanggup mmeberi perlawanan ketat pada set pertama saat kalah 19-25. Namun pada dua set setelahnya, tim asuhan Dadang Sudrajat mentok di angka 10.

Di laga setelahnya, pertarungan sengit dihadirkan PGN Popsivo dan Petrokimia. PGN Popsivo yang dikomandoi kapten Amalia Fajrina Nabila mampu unggul lebih dahulu pada set pertama dengan kedudukan 25-12. Namun, Petro yang mengandalkan legiun asing asal Amerika Serikat, Hayley Spelman, sanggup membalas dengan keunggulan 25-17 pada set kedua.

Duel sengit kembali tersaji pada set ketiga saat PGN Popsivo kembali unggul 2-1 lewat kemenangan 25-12. Namun, Petro yang dilatih juru racik asal Tiongkok, Li Huanning, tak patah arang sekaligus mammpu kembali memaksa skor imbang dengan unggul 25-10 pada set keempat.

Kemenangan PGN Popsivo akhirnya ditentukan pada set kelima. Tim besutan Eko Waluyo menutup set penentuan ini dengan keunggulan 15-10 sekaligus mengunci kemenangan 3-2. Meski begitu, Eko menyadari masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan meski meraih kemenangan kedua.

"Kami banyak mati di servis, bukan saat menyerang. Ini pelajaran sehingga ke depannya bisa memahami kekurangan. Ini di luar nalar mengapa bisa begitu. 

Pemain asing mungkin capek, lelah. Biasanya seminggu memang rawan. Ini merupakan masa rawan," ujar Eko seusai laga.

Sementara dari kubu Petro, Li Huanning menyoroti lemahnya variasi serangan yang dibangun setter Khaliza Azilia Rahma. Menurut dia, Khaliza seharusnya bisa bermain lebih baik sebagai pengatur permainan tim.

"Kedua tim sama bagusnya tapi terlalu banyak kesalahan. Problem kami ada di setter. Sebenarnya setter bila mau mengubah sedikit saja permainan, kami bisa menang. Kami banyak memiliki pemain bagus, tapi mengapa bisa blank?" sesal Li Huanning.

Dari seri di Malang, Petro hanya mengoleksi 1 poin dari kekalahan 2-3 itu. Sementara PGN Popsivo mengumpulkan 4 poin. Bank BJB yang mengoleksi kemenangan 3-1 dan 3-0 mendapat angka sempurna 6, kontradiktif dengan BVN yang masih nihil poin.

Sumber : jawapos.com

Related Post