Comeback di Proliga 2017, Rudi Tirtana Rela Tangan Sampai Bengkak

I Nyoman Rudi Tirtana kembali menguni skuad Jakarta BNI Taplus pada Proliga 2017.(Irawan/JawaPos.com)
Cukup lama tak beredar di pentas bola voli nasional, nama I Nyoman Rudi Tirtana mendadak muncul di dalam daftar pemain Jakarta BNI Taplus. MVP Proliga 2012 itu menjadi salah satu pemain senior yang diharapkan bisa memberi tuah untuk BNI Taplus di ajang Proliga 2017.

Meski sudah berusia 32 tahun, Rudi memang masih menjadi primadona. Tahun lalu saja, beberapa klub sudah mengutarakan minat memakai jasa pengoleksi lima gelar juara Proliga itu. Pada awal musim, BNI Taplus sudah berencana merekrut Rudi. Niat serupa dilakukan tim debutan Bekasi BVN ada putaran kedua.

Namun, sulitnya mendapat izin dari kantor tempatnya bekerja membuat Rudi dengan berat hati menolak semua pinangan itu. "Kemarin-kemarin memang saya susah mendapat izin dari kantor. Sekarang lebih fleksibel karena ada pergantian direksi," ujar Rudi saat ditemui di sela acara launching tim BNI Taplus di Jakarta, Senin (23/1).

Rudi sendiri tak menampik dirinya mau turun gunung karena keberadan beberapa rekan seperjuangan di pentas bola voli. Sebut saja Joao Eduardo de Paula, yang kini berstatus pelatih tim putra BNI Taplus. Ada pula Didi Irwadi dan Muhammad Riviansyah yang juga membela BNI Taplus pada Proliga 2017.

Edu -sapaan akrab Eduardo de Paula- penah bahu- membahu saat membela BNI Taplus, sedangkan Didi dan Riviansyah pun pernah seperjuangan dengan Rudi baik di level klub atau Timnas Indonesia. 

"Salah satu yang memanggil saya gabung adalah Edu. Saya pribadi kagum dengan dia. Masih hebat biarpun sudah tidak aktif bermain. Bedanya dengan saya, dia masih sering latihan meski sudah lama pensiun. Enggak heran pukulannya masih kencang banget. Masih edan pukulan Edu," puji Rudi.

"Didi juga yang pengaruhi saya gabung lagi ke sini. Saya selalu main bareng dia dari zaman pelatnas. Kami sudah meraih banyak gelar juara bersama, termasuk medali emas SEA Games," imbuh dia.

Namun, situasi Rudi berbeda dengan Didi. Sang partner pada Proliga tahun lalu sudah sempat membela Bekasi BVN. Sementara Rudi, sudah lebih dari setahun tak pernah menyentuh bola voli. Selama absen di Proliga, putra asli Bali ini mengaku sama sekali tak pernah latihan atau bahkan mengikuti pertandingan.

Tak heran, Rudi butuh adaptasi lebih sejak bergabung dengan BNI Taplus sebulan lalu. Pemilik tinggi badan 190 centimeter ini perlu kembali mengasah kondisi fisik dan stamina yang dianggapnya sudah terasa kendur. Meski begitu, secara teknik, kemampuan Rudi tak lantas menghilang. 

"Saya selama absen Proliga sama sekali enggak pernah latihan atau main voli. Dari terakhir main di Palembang Bank SumselBabel, saya sama sekali enggak pernah bersentuhan dengan bola voli. Pasti canggung saat adaptasi lagi. Malah tangan dan paha saya sampai bengkak. Ibaratnya, yang sebelumnya pernah kerja keras, lalu tidak pernah latihan sama sekali, jadi begini deh otot-ototnya. Kendur," urai Rudi seraya tertawa.

Sadar semua dimulai dari nol lagi, Rudi enggan pasang target muluk secara pribadi. Apalagi, dia pun belum banyak tahu peta kekuatan tim-tim Proliga tahun ini, termasuk dengan deretan pemain muda. 

"Bagi saya, yang penting melalui setiap anak tangga, jangan langsung loncat ke atas, bisa jatuh malah. Saya selalu berpikiran seperti itu," pungkas Rudi. 

Sumber : jawapos.com

Related Post