Jakarta BNI 46 Usung Semangat Kekeluargaan di Proliga 2017

Pelatih Eduardo de Paula akan tetap memimpin Jakarta BNI 46 pada Proliga 2017.(Irawan/JawaPos.com)
Tim putra Jakarta BNI 46 melakukan perombakan dalam persiapan menyambut Proliga 2017. Wajah-wajah baru menghiasi skuad asuhan pelatih Brasil, Eduardo de Paula. Namun, modal kekompakan, kebersamaan, dan kekeluargaan, membuat mereka yakin bisa merengkuh titel juara.

Memang, dari skuad yang menembus grand final Proliga 2016, hanya dua dipertahankan. Salah satunya Dimas Saputra Pratama, open spiker berusia 21 tahun yang sudah menjadi andalan BNI 46 sejak 2013. 

Sementara mayoritas anggota tim merupakan wajah baru, meski ada pula yang sebelumnya sudah pernah menghuni tim. Termasuk pevoli kawakan asal Bali, I Nyoman Rudi Tirtana, yang akan bahu-membahu besama tosser senior Didi Irwadi.

Tahun ini, BNI 46 memang berupaya lebih bijak dalam mengombinasikan pemain junior dan senior. Mereka tak mau ada kesenjangan akibat jarak usia yang cukup jauh di antara pemain. Selain itu, dari segi nonteknis, BNI 46 juga terus mengasah team-work serta suasana kekeluargaan di dalam tim, baik antarpemain atau dengan tim pelatih dan manajemen.

"Di skuad kami sekarang ada tiga generasi pemain, dari era Didi atau Rudi, ada pula generasi Dimas hingga Okky (Damar Saputra). Kami bersyukur tahun ini para pemain senior sanggup menjadi mentor sekaligus mengayomi juniornya. Hal itu penting untuk membangun kebersamaan di dalam team-work," ujar Manajer BNI 46, Endang Hidayatullah, kepada JawaPos.com.

"Kalau sebelumnya Dimas mampu muncul sebagai pemain muda yang menonjol, kami berharap tahun ini Okky bisa bersinar. Dia punya kekuatan tangan kiri yang baik dan bermain dengan otak. Atlet yang menggunakan fisik sekaligus otak biasanya punya kesempatan berkembang sangat pesat," harapnya.

Selain itu, BNI 46 juga berkekuatan dua pemain asing, salah satunya berasal dari Brasil yang merupakan rekomendasi langsung pelatih aeduardi, yakni Igor Iuri Silva Nascimento. "Igor sudah bergabung dengan tim sejak sebulan terakhir, sedangkan satu nama lain, Nenad Sormaz, baru akan tiba besok karena masih harus membela timnas Bosnia," sebut Endang.

Kehadiran Igor dan Nenad diharapkan bisa memperkuat daya gedor BNI 46. Nenad disebut memiliki kemampuan spesial sebagai outside hitter dengan jangkauan spike 355 centimeter, sedangkan Igor yang memiliki tinggi menjulang hingga 203 centimeter tangguh sebagai middle blocker.

"Igor itu orangnya lucu, awalnya para pemain meragukan kemampuannya. Tapi, perlahan dia menunjukkan ketangguhannya dalam menyerang dan bertahan. Dia mampu menghibur sehingga sudah mulai disayang oleh pemain lain," urai Endang.

Tahun ini, BNI 46 memang fokus memadukan lini serang kepada legiun asing dan lokal. Sementara, sektor defense dipercayakan mutlak kepada pemain lokal. Hal ini kebalikan dengan tahun lalu, saat BNI 46 menukar Venelin Kadankov (Bulgaria) dengan Paulo Marcelo Ferreira demi memperkuat receive yang dianggap masih lemah sepanjang putaran pertama.

"Tahun lalu kami memang menyadari kelemahan dalam hal receive. Sehingga kami mengganti Kadankov dengan Paulo. Penampilan fisik Paulo memang tidak meyakinkan, dia tidak tinggi untuk ukuran pemain asing, tapi sesuai kebutuhan kami karena tangguh dalam receive," jelas Endang lagi.

"Satu hal yang pasti, kami masih sangat percaya Edu (Eduardo de Paula) mampu mengangkat kualitas tim dengan suport Loudry Maspaitella. Keduanya sudah lama bersama dan punya rekam jejak bagus brsama BNI 46 dan terbukti tahun lalu mampu membawa tim ke grand final. Tahun ini jelas target kami adalah juara. Saya rasa kekuatan setiap tim putra cukup berimbang, tinggal ditentukan kualitas pemain asing," pungkasnya.

Sumber : jawapos.com

Related Post